Kamis, 23 April 2015

Manusia dan Cinta Kasih

Manusia dan Cinta Kasih





Manusia merupakan ciptaan Allah yang memang sempurna. Manusia diberi akal dan pikiran. Itulah yang membedakan manusia dengan makhluk ciptaan Allah lainnya. Selain itu, manusia juga dikarunia perasaan. Perasaan itu yaitu cinta dan kasih. Arti cinta yaitu rasa sangat suka atau sayang kepada sesuatu yang membuat hatinya sangat tertatrik. Sedangkan kasih yaitu perasaan sayang atau cinta kepada sesuatu yang membuat hatinya menaruh belas kasihan. Dengan demikian cinta kasih adalah perasaan suka atau sayang kepada sesuatu yang disertai dengan menaruh belas kasihan. Cinta dan kasih memang hampir sama. Yang membedakan yaitu cinta merupakan perasaan yang sangat mendalam sedangkan kasih merupakan bentuk perwujudan cinta tersebut. Cinta  dan manusia tidak dapat dipisahkan lagi. Ibarat ikan dengan air. Tanpa air ikan tersebut akanlah mati. Cinta kasih merupakan salah satu ciri manusi yang sebenarnya. Didalam manusialah cinta itu tumbuh dan berkembang. Beda halnya dengan binatang  yang hanya terbatas pada naluri untuk melindungi.
Cinta kasih memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia guna keberlangsungan manusia dalam menggapai hidup yang aman, damai, penuh barokah. Tanpa cinta kasih, kehidupan ini tidak akan tentram, penuh dengan kekerasan dan ingin menghak segala yang ada di dunia ini. Sehingga kesejahteraan hidup sangat sulit untuk dicapai. Cinta memiliki 3 unsur yang amat penting yaitu, keterikatan, kemesraan, dan keintiman. Pengertian keterrikatan dapat dikatakan sebagai adanya perasaan yang tumbuh kepadasesorang yang dicintainya. Unsur yang kedua adalah kemesraan, yaitu perwujudan cinta kasih sesorang dengan melakukan sesuatu halynag romantis dan membuat seseorang merasa nyaman sehingga timbullah akan perasaan kangen atau rindu, perasaan ingin selalu bersama, serta saling menyayangi. Dan unsur yang terakhir adalah keintiman, yaitu keterbukaan terhadap sesama untuk mengenal lebih mendalam tanpa ada sesuatu hal yang menjanggalnya. Ketika cinta kasih itu sudah mulai tumbuh, akan ada tingkah laku atau sikap yang bertanggung jawab. Tanggung jawab artinya akibat yang baik, positif, berguna, saling menguntungkan, menciptakan keserasian, keseimbangan, dan kebahagiaan.
Cinta kasih itu sendiri ada berbagai macam bentuknya, yaitu :
  1.  Cinta diri sendiri
  2.  Cinta kepada Allah
  3. Cinta kepada orang tua
  4. Cinta kepada sesama manusia






  1.  Cinta Diri Sendiri

Secara alamiah manusia mencintai dirinya sendiri. Manusia membenci segala sesuatu yang mendatangkan penderitaan, rasa sakit dan bahaya lainnya. Cinta terhadap dirinya tidak harus dihilangkan, tetapi harus berimbang dengan cinta kepada orang lain untuk berbuat baik. Karena jika cinta diri terlalu besar akan menimbulkan sifat egois.Inilah yang dimaksud dengan cinta ideal.
Sebelum Anda memahami bagaimana mencintai diri sendiri, Anda harus belajar untuk menghormati diri sendiri. Kedengarannya sepele sekali, tapi apakah Anda benar-benar sudah menghormati diri Anda sendiri? Sudahkah Anda berhenti berfokus pada kekurangan dan fokus pada apa yang Anda kuasai. Kita semua manusia dan semua memiliki kekurangan dan kelebihan, apakah itu terlihat oleh orang lain atau tidak. Dengan hanya mengakui sisi negatif, maka Anda belum bisa dikatakan sebagai orang yang mencintai diri sendiri.
Cinta dan kebahagiaan berasal dari dalam, mulailah mencintai diri Anda sendiri. Berikan diri Anda penghargaan setelah mencapai sesuatu. Contoh setelah menyelesaikan skripsi yang telah ditentukan, pergi ke sebuah restoran yang selama ini Anda inginkan atau membeli barang yang sangat Anda inginkan selama ini. Selama ini Anda terlalu sibuk menghargai orang lain, memberi hadiah pada orang lain, memuji orang lain, berjuang untuk orang lain, itu sebabnya Anda lebih mencintai orang lain daripada diri Anda sendiri. Itu sebabnya kamu rela disakiti asalkan tetap punya status pacaran dengan orang yang tidak bisa menghargai dirimu
Ingat. Bila Anda sendiri yang paling mengenal diri Anda sendiri saja tidak bisa mencintai diri Anda sendiri, apalagi orang lain.
2.      Cinta Kepada Allah
Seberapa pun besarnya rasa cinta Anda terhadap bapak dan ibu Anda seharusnya rasa cinta Anda terhadap Allah dan Rasul-Nya lebih besar lagi dari rasa cinta Anda terhadap kedua orang tua Anda. Anda harus lebih mematuhi perintah Allah dan Rasul-Nya daripada perintah kedua orang tua. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Bukhari dan muslim, dari hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik r.a. bahwa Rasulullah saw. Bersabda:
“Seseorang tidak dapat dianggap beriman sampai rasa cintanya kepadaku melebihi rasa citanya kepada anaknya, kepada orang tuanya, dan kepada semua manusia.”
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Anas r.a. Nabi saw. Bersabda,
“Tiga jenis orang yang dapat merasakan lezatnya keimanan adalah, orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya di atas segala-galanya, oran gyang mencintai seseorang karena Allah Ta’ala, dan orang yang benci untuk kembali kepada kekafiran sebagaimana rasa bencinya jika dia dilemparkan ke dalam api neraka.”
Yang dimaksud dengan rasa cinta di sini adalah dia mengutamakan perintah Allah dan Rasul-Nya daripada perintah orang tuanya. Dalam kitab Fathul-Baari, Ibnu Hajar al-‘Asqalani rahimahullah Ta’ala mengutip perkataan al-Khattabi yang berbunyui, “Yang dimaksud denga rasa cinta di sini adalah rasa cinta yang timbul berkat keinginan, bukannya rasa cinta yang timbul secara alami.”
3.      Cinta Kepada Orang Tua
Hingga sampai saat ini. Hanya dengan kesadaran diri kita dengan ditambah rasa cinta kita terhadap orang tua. Rasa cinta bisa membuat hubungan kita dengan orang tua pun bisa menjadi baik. Karena orang tua cinta dan sayang terhadap kita itu sepanjang masa melainkan anak kepada orang tua itu hanya sekejap saja dan mungkin tidak pernah peduli akan keadaan orang tua kita dikala mereka tertimpa musibah, baik dari segi ekonomi keluarga ,terbaring sakit apa seorang anak bisa mengetahui apa yang telah diderita oleh orang tua kita.
Salah satu wujud atau ungkapan cinta seorang anak kepda orang tua adalah pada saat kita mencium tangan pada saat bepergian, seseorang yang terbiasa dengan hal ini mempunyai sikap patuh kepada orang tuanya. Karena pada saat mencium tangan orang tua sebelum bepergian berarti dia meminta izin atau restu kepada orang tua. Ini merupakan sikap bertanggung jawab seorang anak, lebih tepatnya sikap patuh kepada orang tua. Orang tua pun tidak cemas dengan anak-anak mereka yang sedang berada di sekolah, sedang jalan-jalan bersama teman ataupun sedang merantau karena mereka(orang tua) yakin anaknya selalu minta restu sebelum bepergian. Adapula seorang anak yang ingin menjadi berarti dihadapan orang tuanya dengan beberapa usaha yang bisa ia lakukan. Diantaranya, membantu orang tua, berusaha berprestasi dan menjadi orang sukses. Tak diragukan lagi, ketika salah satu dari orang tua kita ada yang sakit, seorang anak sewajarnya berusaha untuk merawat orang tuanya. Semua itu merupakan usaha untuk membahagiakan orang tua dalam rangka wujud cintanya kepada kedua orang tua kita.  
4.      Cinta Kepada Sesama Manusia
Cinta kepada sesama manusia merupakan watak manusia itu sendiri. Perlakuan yang baik kepada sesama manusia bukan dalam arti karena seseorang itu membela, menyetujui, mendukung, atau berguna bagi dirinya, melainkan datang dari hati nuraninya yang ikhlas disertai tujuan yang mulia.
Motivasi seseorang mencintai sesama manusia disebabkan karena manusia itu sendiri tidak dapat hidup sendirian (manusia sebagai makhluk sosial) dan merupakan suatu kewajiban.
Cinta memang sesuatu yang indah dan mulia, hanya ukuran dan nilai cinta berbeda beda. Cinta, khususnya antara dua pasang kekasih, terutama bila terjadi diantara dua remaja, kaum muda, maka seolah seolah dunia ini hanya mereka berdualah yang ada dan yang memilikinya.
Cinta itu mulia. Cinta bisa sangat indah. Cinta itu adalah kebahagiaan, tetapi, manakala cinta itu tidak sesuai dengan apa yang dibayangkan, apa yang diperkirakan, apa yang didambakan dan diharapkan dan bahkan jauh dari bayang bayang keindahan, betolak belakang dari kenyataan dan indahnya cinta yang sudah terlanjur tercipta dalam bayang bayAng dan angan angan dua sejoli, maka cinta bisa sangat menyakitkan dan menimbulkan penderitaan yang luar biasa. Salah satu atau kedua duanya yang terlibat didalamnya, bahkan pancaran baik buruknya, kebahagiaan dan kegagalan serta kesedihan yang berlanjut dengan penderitaan sering sanggup menyentuh dan dirasakan orang disekitarnya.

sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar